Dikutip dari halaman blog lebakbarangkec.blogspot.co.id bahwa konon diceritakan Lebakbarang pada jaman dahulu kala bernama Kebak barang yang mempunyai arti tentang sebuah tempat atau lembah yang banyak terdapat barang – barang atapun benda berharganya. Barang – barang / benda berharga tersebut konon dibawa oleh seorang prajurit dari Keraton Yogyakarta ke puncak mahameru lebak barang pada Perang Gerilya antara Tahun 1825 – 1930, sebagai usaha untuk menyelamatkan benda tersebut karena keraton jogjakarta berhasil dikuasi belanda pada perang gerilya pimpinan Pangeran Diponegoro.
Wisata Religi Lebak Barang Puncak Mahameru
Istilah Mahameru sendiri berasal dari Aksara Jawa yaitu dari kata "Mahamara" Ma = 16 Ha= 1, Maha berarti 17 Rakaat. Ma = 16 Ra = 4, Mara berarti 20 Sifat Wujud Allah. Puncak Mahameru menandakan bahwa yang dimakamkan di tempat tersebut merupakan para Aulia/Wali yang sangat berperan dalam mengamalkan / mensyiarkan ajaran Islam.
Gunung semeru dengan puncaknya Mahameru 3676 mdpl adalah puncak abadi para dewa sedang Puncak Mahameru lebakbarang adalah merupakan puncak abadi para wali / Kyia / Aulia.
Makam dipuncak mahameru lebakbarang setiap bulan sura dan juga Bulan Sakban selalu rame dikunjungi para warga baik yang berasal dari lebakbarang ataupun warga dari luar lebakbarang untuk melakukan haul atau ziarah makam , bersih makam.
Tangga menuju puncak mahameru ini terbilang unik dan langka karena Setiap satu bagian tangga ada 33 anak tangga , 33 dikali 3 bagian jadi total ada 99 anak tangga dan ada satu tangga di bagian paling bawah jadi genap jumlahnya 100 tangga. Mendaki tangga menuju puncak mahameru di Kec. Lebakbarang Kab. Pekalongan bisa sambil dzikir hingga puncak Mahameru. Pada 99 tangga tersebut menandakan asmaul husna dan satu tangga dibagian bawah untuk membaca bismilah sebelum menaiki tangga / mendaki menuju puncak mahameru. Demikian semoga bermanfaat. Source : lebakbarangkec.blogspot.co.id